Jumat, 06 September 2013

CHORD UNGU-LUKA DISINI (G)

Intro  C G Am  Em  F C G

  C                G
Dulu pernah ada cinta
  Am              Em
Dulu pernah ada sayang
  F                     C                G
Namun kini tiada lagi perasaan seperti dulu

  C                G
Kini tiada lagi kisah
   Am                 Em
Cintaku tlah musnah sudah
   F                    C              G
Hancur hatiku telah kau sakiti perasaanku

Chorus
              C  G
Biarkan ku pergi
                Am    Em
Jangan kau tanyakan lagi
          F             C                G
Kuyakin ini yang terbaik tuk kau dan diriku

             C  G
Biarkan berlalu
            G#m       Em
Rasa cinta ini di hati
          F          C                G
Ku tak bisa tuk menahan aku luka di sini


Interlude  C G Am  Em  F C G A

Chorus overtone
               D A
Biarkan ku pergi
               Bm      F#m
Jangan kau tanyakan lagi
         G                 D             A
Kuyakin ini yang terbaik tuk kau dan diriku

              D  A
Biarkan berlalu
           Bm       F#m
Rasa cinta ini di hati
           G           D              G
Ku tak bisa tuk menahan aku luka di sini

G#adeout  D A  Bm  F#m G D A 

Rabu, 04 September 2013

MAKALAH MEMBRAN SEL

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hidup menunjukkan berbagai tingkat organisasi. Atom terorganisir ke dalam suatu molekul, molekul ke dalam organela, dan organela ke dalam sel, dan sebagainya. Sama seperti atom yang merupakan unit dasar suatu materi, sel merupakan unit struktural dan fungsional dasar dari semua makhluk hidup. Kata sel berasal dari bahasa Latin ‘cella’ yang berarti ruangan yang kecil, dan pertama kali ditemukan oleh seorang ahli mikroskop yang meneliti struktur gabus. Semua sel digambarkan dengan membran sel dan semua sel mempunyai sitoplasma. Sel dari Domain Arkhaea dan Bakteri (keduanya adalah Prokariota) berbeda dengan organisme yang lainnya.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
  1. Menjelaskan sejarah sel?
  2. Menjelaskan membran sel?
  3. Menjelaskan fungsi membran sel?
  4. Menjelaskan karakteristik membran sel?
  5. Menjelaskan dan menyebutkan organisme hidup dan tipe sel?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah untuk:
         1.         Mendeskripsikan sejarah sel
         2.         Mendeskripsikan Membran sel
         3.         Mendeskripsikan fungsi sel secara umum
         4.         Mendeskripsikan karakteristik membran sel
         5.         Mengidentifikasi beberapa tipe dari sel

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 SEJARAH SEL
`Penelitian tentang sel telah berlangsung lebih dari 300 tahun, bersama dengan berkembangnya mikroskop. Mikroskop optik pertama kali ditemukan pada abad 17. Pendeknya, para peneliti mulai meneliti jaringan biologi yang masih hidup maupun yang sudah mati, dengan tujuan untuk lebih mengerti mengenai ilmu kehidupan. Beberapa penemuan penting yang relevan adalah sebagai berikut :
1. Penemuan mikroskop yang menyebabkan ilmuwan pertama kali melihat sel biologis.
2. Robert Hooke pada tahun 1665 mengamati gabus di bawah mikroskop dan menguraikan apa yang disebutnya sel gabus.
3. Anton van Leeuwenhoek menamakan organism sel tunggal yang dilihatnya di bawah mikroskop dengan ‘animalcules’
4. Matthias Jakob Schleiden, seorang botanis, pada tahun 1838 mengatakan bahwa semua tumbuhan tersusun atas sel-sel
5. Theodor Schwann, seorang zoologis, pada tahun 1839 mengatakan bahwa semua hewan tersusun atas sel.
6. Rudolf Virchow, mengusulkan teori bahwa semua sel berasal dari sel yang sebelumnya sudah ada. Pada tahun 1838, seorang botanis Matthias Jakob Schleiden dan seorang fisiologis Theodor Schwann menemukan bahwa baik sel tumbuhan maupun hewan keduanya memiliki nuclei. Berdasarkan pengamatan mereka, kedua ilmuwan ini membuat hipotesis bahwa semua benda hidup tersusun atas sel. Pada tahun 1839, Schwann mempublikasikan 'Microscopic Investigations on the Accordance in the Structure and Growth of Plants and Animals', yang berisi pernyataan pertama dari penggabungan teori sel mereka. Para peneliti sepanjang tahun mempelajari sel lebih banyak. Suatu kelompok dari sifat-sifat umum telah berkembang yang kita sebut Teori Sel. Adanya mikroskop yang lebih modern dan penelitian pada aktivitas biokimiawi sel telah menguatkan dasar pemikiran ini.

·         Teori Sel
1. Sel merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi benda hidup
2. Setiap organisme hidup tersusun dari satu atau lebih sel
3. Organism hidup terkecil adalah sel tunggal, dan sel-sel menyusun unit-unit fungsional pada organism multiseluler.
4. Sel muncul dari sel yang ada sebelumnya untuk memastikan keberlanjutan hidup melalui pembelahan seluler.
5. Sel membawa materi genetik melalui sel-sel anakannya selama pembelahan sel.
6. Semua sel secara mendasar memiliki komposisi kimiawi yang sama.
7. Aliran energi (metabolisme dan biokimia) terjadi di dalam sel
·         Dasar Teori
Setiap sel memiliki keistimewaan, antara lain memiliki membran yang merupakan batas dari sel dan bagian internalnya yang bervariasi. Membran sel beperan dalam menetapkan batas-batas dari sel, sebagai tempat terjadinya fungsi-fungsi khusus, berisi protein transport yang menyediakan dan mengatur pergerakan substansi-subtansi yang masuk ke dan keluar dari sel dan bagian-bagiannya, mengandung reseptor yang diperlukan untuk mendeteksi sinyal-sinyal eksternal dan melakukan suatu mekanisme untuk komunikasi sel (Becker, dkk., 2000).


II.2 MEMBRAN SEL
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran sel adalah batas antara sel dan lingkungannya. Membran sel ini mengisolir sel, mengatur apa saja yang dapat masuk dan meninggalkan sel dan memperkenankan adanya interaksi dengan sel yang lain. Fungsi membran sel adalah sebagai barier semi permeabel, yang menyebabkan sedikit molekul yang dapat melewatinya ketika memagari mayoritas senyawa kimia yang dihasilkan di dalam sel. Membran plasma tersusun dari lipid bilayer, yaitu lapisan fosfolipid dengan protein yang menempel atau terbenam di antara lapisan tersebut (juga disebut model fluid mosaic. Fosfolipid pada membran sel memiliki kepala yang polar (hidrofilik) dan dua ekor non polar (hidrofobik). Fosfolipid-fosfolipid ini tersusun dalam barisan dengan posisi kedua ekor saling berhadapan, sehingga daerah non polar membentuk region hidrofobik di antara kepala hidrofilik yang terletak di sebelah dalam dan luar permukaan membran. Keragaman protein yang ditemukan di antara membran bertanggung jawab untuk sebagian besar aktivitas membran.
Tipe lain lipid pada membran adalah kolesterol. Kolesterol merupakan komponen penting lain dari membran sel yang terbenam di dalam daerah hidrofobik di dalam regio ekor. Sebagian besar membran sel bakteri tidak mengandung kolesterol. Kolesterol menyebabkan fleksibilitas membran sel.
Protein, terbenam pada lapisan dalam, meskipun lebih banyak daerah hidrofilik dari protein tersebut ‘keluar’ ke dalam interior sel sama  halnya dengan luar sel. Fungsi protein ini adalah sebagai gerbang yang akan menyebabkan molekul-molekul tertentu masuk maupun keluar sel dengan bergerak melewati daerah terbuka dari saluran protein. Protein integral ini kadang disebut protein gerbang. Permukaan luar dari membran kaya akan glikolipid, yang mempunyai ekor hidrofobik yang terbenam pada daerah hidrofobik dari membran dan kepalanya muncul ke luar sel. Mereka bersama dengan karbohidrat terikat pada protein integral, dan berperan dalam pengenalan, semacam sistem identifikasi seluler.
Ø  Nukleus atau Nukleoid
Masing-masing sel berisi materi genetic (DNA), yang menyimpan instruksi untuk struktur dan fungsi sel. DNA dapat ditemukan terletak di dalam membran yang membatasi nukleus (organism eukariotik – tumbuhan, binatang, protista dan fungi) atau secara sederhana terkonsentrasi pada suatu daerah pada sitoplasma yang disebut nukleoid (organism prokariotik – Eubakteria dan Arkhaebakteria)
Ø  Sitoplasma
Sitoplasma meliputi cairan matriks (disebut sitosol) yang terletak pada membran plasma di mana segala sesuatu yang lain, seperti membran internal, partikel, dan struktur yang diselubungi membran, yang disebut organela, terletak.
Ketika manfaat dari organisasi seluler cukup jelas, harus dilihat lebih dekat apakah fungsi sel untuk memahami mengapa sebagian besar sel adalah sangat kecil, dan mengapa organisme multiseluler terdiri dari banyak sel mikroskopik, dari pada hanya beberapa sel yang sangat besar. Masing-masing sel memerlukan lingkungan internal yang konstan dan terjaga untuk memberikan sejumlah fungsinya. Sel harus saling tukar menukar materi dengan lingkungan eksternalnya, dan mengalami sejumlah reaksi kimia, masing-masing dengan kebutuhan kimiawi yang spesifik, supaya tetap hidup dan dapat melakukan fungsinya. Hal lain yang diperlukan di dalam sel, pertukaran yang lebih banyak harus terjadi melaui membran. Jika volume sel menjadi terlalu besar, tidak terdapat daerah permukaan membran yang cukup untuk mengerjakan semua kebutuhan sel. Sehingga, keseluruhan pembatasan ukuran sel tampaknya menjadi rasio daerah permukaan/volume. Selama volume sel meningkat, sel memiliki permukaan yang secara proporsional lebih kecil untuk pertukaran nutrient, gas, dan sisa metabolisme dengan lingkungannya untuk menopang peningkatan volume. Di dalam sitoplasma, bahan-bahan bergerak dengan cara difusi, suatu proses fisika yang hanya dapat dilakukan pada jarak yang dekat. Volume yang besar akan menghambat kecepatan pergerakan bahan-bahan tersebut sehingga mengganggu fungsi sel. Sel dengan kebutuhan metabolisme yang minimal dapat memiliki volume yang lebih besar.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Komponen utama membran sel terdiri atas Phosfolipid, selain itu terdapat senyawa lipid seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Phosfolipid memiliki dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofobik merupakan bagian yang terdiri atas asam lemak. Sedangkan bagian hidrofilik terdiri atas gliserol, phosfat, dan gugus tambahan seperti kolin, serin, dan lain-lain. Penamaan phosfolipid dan sifat masing-masing akan bergantung pada jenis gugus tambahan yang dimiliki oleh phosfolipid. Jenis-jenis phosfolipid penyusun membran sel antara lain adalah : phosfokolin (pc), phosfoetanolamin (pe), phosfoserin (ps), dan phosfoinositol (pi). Secara alami di alam phosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola) atau membran lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang dinamis maka komponen phosfolipid di membran dapat melakukan pergerakan dan perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi antara lain adalah pergerakan secara lateral (Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran) dan pergerakan secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).
Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid / transmembran. Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan di sitoplasma. Bersifat amfipatik, mempunyai sekuen helix protein, hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan untaian asam amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di sintesis di RE, gula dimodifikasi di badan golgi. Kerangka mmbran adalah kerangka pada dinding sel.
II.3 FUNGSI MEMBRAN SEL
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
 Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
            Ada beberapa transpor yang ada pada membran sel,yaitu sebagai berikut:
Ø  Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya. Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.

Ø  Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore. Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
II.4 KARAKTERISTIK MEMBRAN SEL
Karakterisasi membran diperlukan untuk mengetahui sifat-sifat membran yang  dihasilkan. Karakterisasi membran yang berhubungan dengan struktur membran  adalah sifat kimia, kristalinitas, statistika pori, dan ketebalan, sedangkan yang  berhubungan dengan fungsi membran adalah permeabilitas dan permselektivitas.
Sifat kimia membran dapat digambarkan dari perbedaan polaritas. Bila suatu membran memiliki kepolaran yang hampir sama dengan kepolaran umpan, maka  membran akan mempunyai permeabilitas yang tinggi karena membran yang polar akan mudah menarik molekul yang polar dan akan menolak molekul yang nonpolar, demikian sebaliknya.
Derajat kristalinitas suatu membran akan mempengaruhi permeabilitas dan permselektivitas, juga sifat mekanik membran. Jika derajat kristalinitas besar, maka  membran bersifat kurang elastis dan kekuatan tariknya kecil. Kristalinitas polimer juga akan mempengaruhi pembentukan pori dan ketahanan membran terhadap  pengaruh perubahan fisik seperti tekanan dan suhu. (Kesting, 1971).
 Permeabilitas membran merupakan ukuran kecepatan suatu spesi menembus  membran. Permeabilitas dipengaruhi oleh jumlah pori, ukuran pori, tekanan yang dioperasikan dan ketebalan membran. Permeabilitas sering dinyatakan sebagi fluks  (koefisien permeabilitas). Definisi fluks adalah jumlah volume permeat yang melewati satu satuan luas membran dalam waktu tertentu dengan adanya gaya dorong, dalam hal ini adalah tekanan (Mulder, 1996)

II.5 ORGANISME HIDUP DAN TIPE SEL
Setiap organism tersusun dari satu atau lebih tipe dasar sel: prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik tidak mempunyai materi genetic yang terselubung di dalam struktur yang dilingkupi membran (tidak ada nukleus). DNAnya terkonsentrasi pada suatu daerah sel yang disebut nukleoid. Sel prokariotik juga tidak mempunyai organela yang dibatasi membran di dalam sitoplasma selnya. DNA sel eukariotik terletak di dalam nukleus. Nukleus ini dikelilingi oleh sitoplasma sel, sebagian besar dari mereka adalah matrik semi cair, sitosol, di mana organela terletak.
Ciri-ciri Sel Prokariotik
. Biasanya relatif kecil dan sederhana
. Mempunyai ciri-ciri eksternal
. Batasnya adalah membran plasma
. Dapat memiliki bungkus yang disebut mesosom
. Dinding yang kaku yang tersusun dari senyawa yang unik, yang ditemukan hanya pada dinding Prokariotik yang disebut peptidoglikan (dan tidak ada pada Archaebacteria)
. Dapat mensekresi sarung pelindung atau kapsul untuk perlindungan
. Dapat memiliki struktur motil yang disebut flagella, tetapi mereka berbeda dari flagella yang terdapat pada EukariotikS, atau proyeksi yang sangat kecil yang disebut fili, yang membantu pengikatan bakteri pada permukaan.
. Interior sel Prokariotik berbeda
. Molekul DNA tunggal (sirkuler), terkonsentrasi pada suatu daerah di sitoplasma yang disebut nukleoid. DNA tidak dikelilingi oleh protein. Bakteri mungkin memiliki lebih dari satu kopi dari molekul DNA
. Bisa mempunyai plasmid, fragmen DNA independen yang membawa potongan khusus dari informasi genetic. Plasmid dapat ditransmisikan dari satu bakteri ke yang lainnya atau dari lingkungan ke bakteri. Plasmid penting dalam penelitian DNA rekombinan.
. Ribosom, tersusun dari RNA dan protein, densitasnya 70S
. Tidak mempunyai struktur internal yang dikelilingi membran (organela)
Ciri-ciri Sel Eukariotik
. Sel Eukariotik punya suatu sistem struktur internal yang dikelilingi membran, yang
disebut organela
. Nukleus dikelilingi selubung nuclear (eukariotik berarti nukleus yang sebenarnya)
. Mempunyai sitoplasma sitosol di mana organela-organela khusus terletak
. Mempunyai efisiensi yang lebih besar untuk aktivitas sel
. Organela-organela secara fisika memisahkan tipe-tipe yang berbeda dari aktivitas sel
pada ruangan sitoplasma Organela juga menyebabkan, pemisahan aktivitas sel dalam waktu.

BAB III
KESIMPULAN
1.Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.
2.Komponen utama membran sel terdiri atas Phosfolipid, selain itu terdapat senyawa lipid seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida.
3.Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah.
4.Karakterisasi membran yang  berhubungan dengan fungsi membran adalah permeabilitas dan permselektivitas.
5. Setiap organisme tersusun dari satu atau lebih tipe dasar sel: prokariotik atau eukariotik